FEATURED VIDEO

Selamat Datang di "GERBANG KADIRI NEWS". ..................................................................................... Kami berusaha memberikan informasi yang uptodate bagi pengunjung ataupun penggemar GE-KA NEWS. ..................................................................................... Jangan lupa tinggalkan komentar anda, agar kami dapat memperbaiki atau memberikan yang lebih baik untuk kepentingan kita bersama. Terima kasih. ..................................................................................... (GE-KA / 4reitech Team)

Thursday, August 26, 2010

Menguak Plus Minus Penggunaan Garam

PARA ahli mengungkap kesalahpahaman umum terkait dengan garam. Tidak mengonsumsinya sama sekali membahayakan tubuh. Dalam batas yang moderat, garam tetap dibutuhkan tubuh.

Berapa banyak konsumsi garam jika dikatakan terlalu banyak? Apakah Anda termasuk orang yang menyukai rasa asin? Atau apakah Anda termasuk kategori yang keras menolak untuk menambahkan garam sama sekali dengan alasan diet?

Terlalu banyak asupan garam dan sama sekali tidak mengasup, keduanya sama-sama berbahaya. Menurut konsultan Interventional Cardiologist Vijay Surase, garam dianggap oleh banyak orang sebagai bagian penting dari diet. Di sisi lain, kesadaran tentang bahaya konsumsi garam berlebihan telah meningkat, terbukti dengan deretan rak di supermarket yang dipenuhi produk makanan mengandung sedikit garam atau tanpa garam. Pertanyaan berikutnya, seberapa pentingkah garam bagi tubuh?

"Garam pada umumnya terutama terdiri dari sodium (natrium) dan klorin. Natrium klorida sangat penting untuk memelihara keseimbangan osmotik dan fungsi lainnya. Memang benar garam dapat membahayakan sebagian orang dan juga benar bahwa natrium klorida dapat diperoleh dari makanan lainnya,“ papar Dr Surase, seperti dilansir dari Times of India.

Namun, lanjutnya, penelitian menunjukkan bahwa sekira 80 persen populasi manusia benar-benar akan mendapatkan keuntungan dari konsumsi garam laut alami, dengan tekstur kurang halus daripada garam meja dan tidak mengandung senyawa tambahan berupa aluminium.

“Kecuali Anda diberitahu secara khusus oleh dokter Anda untuk membatasi atau menghentikan asupan garam, maka seharusnya hal tersebut dipatuhi karena dapat menimbulkan keluhan, seperti mengantuk, depresi, kejang, bahkan koma,“ tukasnya.

Dr Surase menambahkan, penderita hipertensi tidak perlu takut mengonsumsi garam. Asupan garam dalam jumlah normal tidak masalah, tapi jangan sampai berlebihan dari kadar diet Anda, seperti mengonsumsi kentang goreng, snack bungkusan, dan sebagainya.

Interventional Cardiologist Dr Shantanu Deshpande mengatakan bahwa garam sangat penting untuk mempertahankan homeostasis (keadaan lingkungan yang stabil) dalam tubuh kita.

"Kebutuhan normal garam hanya 500 mg per hari, tapi kebanyakan orang mengonsumsinya hingga melampaui batas. Biasanya, konsumsi garam berlebihan dikeluarkan lewat urin. Tapi di hampir 50 persen individu, ginjal tidak dapat menangani kelebihan sodium dalam garam,“ ujarnya.

Dr Deshpande mengatakan, kelebihan garam dibanding air dalam aliran darah akan meningkatkan volume dan tekanan darah, juga mengakibatkan hipertrofi (pembesaran sel) otot jantung dan pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah secara permanen. Efek tersebut, imbuhnya, banyak terjadi pada usia lanjut dan penderita diabetes.

Pada akhirnya, tegas Dr Deshpande, mengurangi konsumsi garam dalam pola makan dapat mengurangi tekanan darah Anda. Asupan rendah sekira 5 g garam per hari direkomendasikan untuk pasien tekanan darah tinggi yang harus menghindari makanan, seperti keju, makanan olahan, dan junk food.

Interventional Cardiologist Senior Dr Rajiv Bhagwat memaparkan pentingnya asupan garam bagi pengaturan tekanan darah.

"Pengurangan asupan garam merupakan salah satu modifikasi gaya hidup yang paling penting dan efektif untuk mengurangi tekanan darah. Penurunan 2 mm tekanan darah berarti penurunan angka kejadian stroke sebesar 10 persen, dan 7 persen pengurangan kematian akibat penyakit jantung koroner,“ katanya.

Selain menurunkan tekanan darah, tukasnya, pengurangan garam juga mengurangi hipertrofi, mengurangi kehilangan protein dalam urin, mengurangi osteoporosis dan tulang kehilangan mineral karena usia, melindungi tubuh dari bahaya kanker lambung, asma, dan katarak.(ftr)

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger