GE-KA, Laut Tengah: Israel mengklaim menyerang relaawan
kemanusiaan yang berada di kapal Mavi Marmara karena terlebih dulu
diserang. Untuk membuktikan klaimnya, Israel, Selasa (1/6), melansir
video yang menunjukkan tentara mereka diserang para relawan saat mereka
memasuki kapal Mavi Marmawa.
Dalam video itu, ketika pasukan Israel memasuki kapal yang mengangkut ratusan relawan kemanusian menuju Gaza terdengan ledakan granat kejut yang dibalas dengan petasan. Para penumpang kapal berhamburan saat tentara Israel diterjunkan dari helikopter. Gambar ini diambil dari atas helikopter Israel.
Dari sudut berbeda, video tersebut memperlihatkan ketika tentara Israel bergelantungan turun dari helikopter ke kapal. Para tentara mendapat perlawanan dari relawan. Disebutkan, relawan menyerang tentara dengan tiang serta kursi logam. Seorang tentara juga dilempar dari atas kapal.
Namun, Israel juga melancarkan serangan lebih brutal sehingga menewaskan sedikitnya sembilan relawan. Bahkan, sumber lain menyebutkan korban tewas 19 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Kapal Mavi Marmara akhirnya dibawa ke Pelabuhan Ashdod, Israel. Sebagian penumpangnya diangkut ke penampungan dan yang luka dibawa ke rumah sakit. Belum ada kepastian terkait nasib 12 warga Indonesia, termasuk seorang wartawan yang turut dalam aksi kemanusiaan itu.
Departemen Luar Negeri menyebutkan seorang warga Indonesia terluka dan dirawat di Rumah Sakit Haifa, Israe. Sedangkan versi Medical Emergency Rescue (MER-C), seorang warga Indonesia meninggal.(BOG)
Dalam video itu, ketika pasukan Israel memasuki kapal yang mengangkut ratusan relawan kemanusian menuju Gaza terdengan ledakan granat kejut yang dibalas dengan petasan. Para penumpang kapal berhamburan saat tentara Israel diterjunkan dari helikopter. Gambar ini diambil dari atas helikopter Israel.
Dari sudut berbeda, video tersebut memperlihatkan ketika tentara Israel bergelantungan turun dari helikopter ke kapal. Para tentara mendapat perlawanan dari relawan. Disebutkan, relawan menyerang tentara dengan tiang serta kursi logam. Seorang tentara juga dilempar dari atas kapal.
Namun, Israel juga melancarkan serangan lebih brutal sehingga menewaskan sedikitnya sembilan relawan. Bahkan, sumber lain menyebutkan korban tewas 19 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Kapal Mavi Marmara akhirnya dibawa ke Pelabuhan Ashdod, Israel. Sebagian penumpangnya diangkut ke penampungan dan yang luka dibawa ke rumah sakit. Belum ada kepastian terkait nasib 12 warga Indonesia, termasuk seorang wartawan yang turut dalam aksi kemanusiaan itu.
Departemen Luar Negeri menyebutkan seorang warga Indonesia terluka dan dirawat di Rumah Sakit Haifa, Israe. Sedangkan versi Medical Emergency Rescue (MER-C), seorang warga Indonesia meninggal.(BOG)