FEATURED VIDEO

Selamat Datang di "GERBANG KADIRI NEWS". ..................................................................................... Kami berusaha memberikan informasi yang uptodate bagi pengunjung ataupun penggemar GE-KA NEWS. ..................................................................................... Jangan lupa tinggalkan komentar anda, agar kami dapat memperbaiki atau memberikan yang lebih baik untuk kepentingan kita bersama. Terima kasih. ..................................................................................... (GE-KA / 4reitech Team)

Friday, May 28, 2010

Perwali Penerimaan Siswa baru belum tuntas

27-05-2010 

Kediri - Komisi A DPRD Kota Kediri menilai, kinerja Bagian Hukum Pemerintah Kota Kediri lamban, sehingga Perwali Penerimaan Siswa baru (PSB) belum tuntas padahal sudah sangat mendesak. 

Anggota Komisi A DPRD Kota Kediri Ardian Sayoga mengatakan, draf Perwali untuk PSB dari Dinas Pendidikan sudah dikirimkan ke bagian hukum, sejak 3 minggu lalu.

Tetapi hingga kini, belum jelas penerbitannya. Sesuai informasi kata Ardian, Bagian Hukum masih terkendala teknis, terutama terkait aturan kuota penerimaan siswa, yang berasal dari luar kota, perlu ada pembatasan atau tidak. Selain itu, juga terkait rencana sistem penerimaan, apakah menggunakan system on line atau tidak.

Termasuk standar penerimaannya, perlu mengacu nilai hasil ujian murni atau dengan tes. Menurut Ardian, berlarut larutnya pembahasan draf Perwali PSB, menunjukkan kinerja bagian hukum lemah. 

Ardian menambahkan, masyarakat sekarang resah dengan molornya penerbitan Perwali PSB jalur reguler. Terutama mereka yang dari luar Kota Kediri yang berencana sekolah di Kota Kediri.

Gelandangan Tewas Gantung Diri Dalam Pasar

27-05-2010 
Kediri - Seorang mayat laki laki tanpa identitas, ditemukan meninggal dunia, dengan cara gantung diri, di dalam kios Pasar Dusun Centong Kelurahan Bawang Kecamatan Pesantren Kota Kediri. 
Mayat korban, pertamakali diketahui Ali Musa, salah satu pemilik kios di pasar, sekitar jam 6 pagi. Ali yang hendak membuka kios miliknya terkejut, menemukan seorang laki laki, dengan tubuh menggantung didepan kios milik Aminatun, yang kebetulan bersebelahan dengan kios miliknya. 

Korban, gantung diri dengan menggunakan tali rafia, yang diikatkan pada kayu penyangga kios. 
Karena takut, Ali lantas menghubungi petugas Dinas Pasar, dan diteruskan ke Polsek Pesantren Kota Kediri. Mayat laki laki tanpa identitas tersebut, baru diturunkan, setelah Petugas 

Polsek Pesantren tiba dilokasi. Setelah dievakuasi, mayat dibawa ke RSUD Gambiran kota Kediri, guna proses otopsi. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, korban sudah 1 minggu, terlihat mondar mandir di pasar untuk meminta minta. 

Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan pada tubuh korban, dan dinyatakan murni meninggal karena bunuh diri. Saat ini, mayat korban masih berada di RSUD Gambiran, menunggu diambil pihak keluarga. 

Toko Dibobol Pencuri, Lapor Polisi

27-05-2010

Kediri - Solekan, warga Desa Bendorejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, melapor ke Polsek Pogalan, karena menjadi korban pencurian di tokonya.

Pencurian yang dialami Solekan awalnya diketahui, saat korban akan membuka tokonya jam 5 pagi. Tanpa sengaja, Solekan mendapati, pintu toko dalam keadaan terbuka dan kunci gembok rusak bekas dicongkel paksa. Solekan, lantas mengecek isi toko, dan menemukan 4 bal rokok, berbagai merk senilai 5 juta rupiah, telah hilang. Sementara, isi toko dalam keadaan acak acakan.

Merasa menjadi korban pencurian, Solekan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pogalan. Petugas, langsung melakukan olah TKP. Dari hasil penyidikan sementara, diduga, aksi pencurian di toko milik Solekan, dilakukan lebih dari 3 orang. Pelaku, beraksi tengah malam, ketika Solekan dan keluarga, sedang terlelap.

Petugas, hingga saat ini terus melakukan penyelidikan dan pengejaran, guna mengungkap pelaku pencurian toko milik Solekan. 

Anak Meninggal, Depresi Gantung Diri

27-05-2010

Kediri - Jumiran, warga Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri, nekat mengakhiri hidupnya, dengan cara gantung diri, karena depresi setelah anaknya meninggal dunia.

 Aksi gantung diri yang dilakukan Jumiran, pertama kali diketahui Saini istri Jumiran jam 4 pagi. Saat itu, Saini yang baru saja bangun tidur, hendak ke kamar mandi, terkejut melihat benda dalam keadaan menggantung di blandar dapur rumahnya, menggunakan tali tambang sepanjang 3 meter. Begitu didekati, ternyata tubuh Jumiran suaminya, dalam kondisi kaku, sudah tak bernyawa. Spontan, Saini langsung berteriak histeris dan meminta tolong.

Puluhan warga yang berdatangan, berusaha memberikan pertolongan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gurah. Petugas, yang mendapatkan laporan warga, langsung melakukan olah TKP, dan membawa mayat Jumiran ke rumah sakit guna proses otopsi. Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan pada tubuh korban. Jumiran meninggal, karena gantung diri.

Sementara itu, berdasarkan keterangan keluarga yang masuk ke kepolisian, Jumiran mengalami depresi berat, setelah memikirkan anaknya yang meninggal dunia 1 tahun lalu. Beberapakali, Jumiran mengeluh putus asa, jika mengingat anaknya. Mayat Jumiran, kemudian diserahkan ke keluarganya, untuk di makamkan di pemakaman umum Desa setempat. 

AJI Menilai Pejabat Masih Apriori Dengan Wartawan

27-05-2010 

Kediri - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri menilai, karakter pejabat publik yang apriori terhadap wartawan, menjadi sebab terhambatnya akses informasi.

Kamis (27/05) pagi, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri menggelar seminar bertema “Cerdik Menghadapi Wartawan” yang menghadirkan narasumber Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, dan Dosen Komunikasi Universitas Airlangga Suko Widodo.

Danu Sukendro, ketua panitia seminar mengatakan, AJI Kediri menilai, selama ini, keterbukaan informasi dari pejabat publik masih minim. Sehingga perlu dilakukan upaya pemahaman yang menyeluruh, terkait tugas pokok dan fungsi jurnalis. Sehingga akses informasi terutama yang berkaitan dengan program pemerintah untuk masyarakat bisa terbuka lebar.

“Kalangan pejabat, masih merasa risih jika didatangi wartawan. Mereka takut karena menganggap wartawan selalu menyajikan berita yang tidak sesuai dengan realita,” kata Danu.

Sementara itu, acara seminar AJI bertema “Cerdik Menghadapi Wartawan” mendapat tanggapan yang positif dari para pejabat, termasuk Walikota Kediri Samsul Ashar turut hadir. Selain itu, juga kepala badan layanan publik, pimpinan perusahaan besar, LSM dan puluhan wartawan. 

Wagub : Pembangunan Jalur Lintas Selatan Banyak Kendala

27-05-2010
  
Kediri - Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS), Jawa Timur, antara Pacitan-Banyuwangi mengalami banyak kendala, terutama pembebasan lahan milik Perum Perhutani. 


Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, usai acara seminar yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri mengatakan, Pemerintah Propinsi sudah melakukan survei pelaksanaan sementara pembangunan JLS. Hasilnya, banyak kendala yang dialami, seperti kendala yuridis formal mengingat program JLS belum menjadi program nasional.
 
Kendala lain yakni infrastruktur, medan yang berat, pembebasan lahan yang belum tuntas dan beberapa ruas jalan yang sudah dibangun, namun belum sempurna, sehingga perlu dilakukan pelebaran dan pengeprasan tebing yang berada di pinggir jalan.

Selain itu, kata Saifullah Yusuf, hingga kini proyek JLS terhambat pembebasan lahan hutan di bawah penguasaan Perum Perhutani, karena masih menunggu kajian hukum. Penyelesaian pembebasan lahan sepanjang 200 kilometer milik Perum Perhutani dari total panjang JLS di Jawa Timur sepanjang 680 kilometer diharapkan tuntas tahun 2012.

Saifullah Yusuf menambahkan, tahun 2010 APBD Jawa Timur, mengalokasikan dana sekitar 30 miliar rupiah, yang sebagian besar dimanfaatkan untuk pembukaan lahan dan pembangunan sebagian ruas jalan. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2009 yang alokasinya mencapai 38 miliar rupiah.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger