RSS Feed
Twitter
YOGYAKARTA--MI: Sebagian warga di kota Yogyakarta mengeluh
terhadap kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok sejak beberapa
pekan terakhir terutama beras, telur ayam, dan cabai.
"Semuanya naik, dari beras, daging sampai bawang merah," kata salah seorang warga Yogyakarta Endang Herdiyati (51), di Yogyakarta, Jumat (16/7).
Oleh karena itu, kata dia, dirinya harus memperketat pengeluaran. "Jika sebelum ada kenaikan harga tersebut keluarga kami bisa mengonsumsi satu kilogram daging ayam dalam satu pekan, sekarang hanya bisa membeli setengah kilogram," katanya.
Ia mengatakan akibat kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok itu, dirinya sekarang kesulitan mengatur ekonomi rumah tangganya, apalagi saat ini bertepatan dengan tahun ajaran baru yang membutuhkan banyak biaya bagi keperluan sekolah anaknya.
Sementara itu, warga lainnya, Rusmiyati Suparlan (46) mengatakan kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini sangat memberatkan karena terjadi menjelang bulan puasa.
"Biasanya satu bulan sebelum puasa saya membeli banyak bahan kebutuhan pokok untuk persediaan, karena konsumsi di bulan puasa pasti meningkat. Tetapi sekarang tidak bisa lagi," katanya.
Menurut dia, dengan adanya kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan pokok, juga mempengaruhi asupan gizi keluarganya.
"Sekarang saya jarang membeli buah-buahan karena uang telah habis untuk membeli kebutuhan lain yang lebih penting seperti beras dan minyak goreng," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional di kota Yogyakarta, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok belum menunjukkan tanda-tanda menurun.
Telur ayam ras yang sebelumnya dijual seharga Rp11.750 per kilogram, saat ini sudah Rp14.000 per kilogram. Beras mentik super yang biasanya seharga Rp6.625 per kilogram, sekarang menjadi Rp7.000 per kilogram.
Kemudian gula pasir, jenis lokal sebelumnya seharga Rp8.500 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp10.000 per kilogram. Pada awal Juli 2010 harga gula pasir lokal masih Rp8.500 per kilogram, sedangkan gula pasir impor Rp9.000 per kilogram. (Ant/OL-3)
"Semuanya naik, dari beras, daging sampai bawang merah," kata salah seorang warga Yogyakarta Endang Herdiyati (51), di Yogyakarta, Jumat (16/7).
Oleh karena itu, kata dia, dirinya harus memperketat pengeluaran. "Jika sebelum ada kenaikan harga tersebut keluarga kami bisa mengonsumsi satu kilogram daging ayam dalam satu pekan, sekarang hanya bisa membeli setengah kilogram," katanya.
Ia mengatakan akibat kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok itu, dirinya sekarang kesulitan mengatur ekonomi rumah tangganya, apalagi saat ini bertepatan dengan tahun ajaran baru yang membutuhkan banyak biaya bagi keperluan sekolah anaknya.
Sementara itu, warga lainnya, Rusmiyati Suparlan (46) mengatakan kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini sangat memberatkan karena terjadi menjelang bulan puasa.
"Biasanya satu bulan sebelum puasa saya membeli banyak bahan kebutuhan pokok untuk persediaan, karena konsumsi di bulan puasa pasti meningkat. Tetapi sekarang tidak bisa lagi," katanya.
Menurut dia, dengan adanya kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan pokok, juga mempengaruhi asupan gizi keluarganya.
"Sekarang saya jarang membeli buah-buahan karena uang telah habis untuk membeli kebutuhan lain yang lebih penting seperti beras dan minyak goreng," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional di kota Yogyakarta, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok belum menunjukkan tanda-tanda menurun.
Telur ayam ras yang sebelumnya dijual seharga Rp11.750 per kilogram, saat ini sudah Rp14.000 per kilogram. Beras mentik super yang biasanya seharga Rp6.625 per kilogram, sekarang menjadi Rp7.000 per kilogram.
Kemudian gula pasir, jenis lokal sebelumnya seharga Rp8.500 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp10.000 per kilogram. Pada awal Juli 2010 harga gula pasir lokal masih Rp8.500 per kilogram, sedangkan gula pasir impor Rp9.000 per kilogram. (Ant/OL-3)
0 komentar:
Post a Comment