Posted by Donal Bebek Nda on 6:51 AM
HAMPIR semua orang pernah
merasakan yang namanya vetsin, atau istilah kimianya monosodium
gluatamate (MSG). Masakan diyakini tidak berasa lezat apabila belum
dibubuhi MSG.
MSG sendiri merupakan gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino
glutamat, dan air. Penegas cita rasa ini dibuat melalui proses
fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofrementum
yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian, dilakukan penambahan garam
sehingga mengkristal.
Itu sebabnya MSG sering ditemukan dalam bentuk kristal putih. Dan kini,
MSG sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para peNcinta masakan. Apa pasal?
“MSG dikembangkan untuk menggugah selera makanan. Untuk lansia (yang
kurus dan tidak nafsu makan) penggunaan MSG bisa meningkatkan jumlah
makanan yang dikonsumsinya. Makanan penderita diabetes (yang kurus)
dengan memberikan tambahan sedikit MSG, dia bisa mengonsumsi makanan
lebih banyak. Indeks kualitas hidup terbukti lebih baik,” papar Prof Dr
Ir H Hardinsyah MS, ahli nutrisi dari Institut Pertanian Bogor dalam
acara kunjungan ke pabrik AJINOMOTO, Mojokerto, Surabaya, Rabu
(14/7/2010).
Hardinsyah yang menjabat ketua umum Pergizi Pangan Indonesia ini
menjelaskan, setiap makanan yang gurih diakibatkan karena adanya
glutamat.
“Glutamat ada yang terikat, ada yang bebas. Setiap makanan yang gurih
karena glutamat, zat yang sudah ribuan tahun digunakan oleh masyarakat
Jepang. Di mana makanan-makanan mereka ada rasa gurih, dan diteliti
serta didalami lebih lanjut. Glutamat adalah bagian dari protein, asam
amino yang tidak dibuat dari tubuh, dan harus diambil dari makanan,”
jelas profesor berkacamata tersebut.
Lantas, adakah manfaat dari mengonsumsi glutamat?
“Glutamat bisa merangsang cairan lambung. Kalau kita makan, kita butuh
cairan lambung untuk memecah makanan tersebut. Kalau cairan lambung
kurang, makanan tidak sempurna dicerna dalam tubuh. Dengan MSG, makanan
lebih cepat dicerna oleh lambung,” tutup Hardinsyah.(tty/OKEZONE)
0 komentar:
Post a Comment