GE-KA, Kediri- Puluhan aktivis yang mengatasnamakan diri
Komunitas Peduli Kediri (KPK), menggelar aksi unjuk rasa bertepatan
dengan acara pelantikan Bupati-Waklil Bupati Kediri Haryanti-Masykuri
pada kamis (19/08) pagi. Aksi digelar di area Monumen Simpang Lima Gumul
(SLG) Kediri dengan menggelar sholat gaib di depan keranda sebagai
gambaran matinya penegakan hukum.
Aktivis KPK berorasi bergantian untuk
menyuarakan pernyataan sikap utamanya atas tersendatnya penyidikan
dugaan korupsi dana Mega Proyek SLG.
Polda Jawa Timur oleh mereka dinilai
sudah terkontaminasi kepentingan politik sehingga hasil penyidikan yang
dilakukan hingga kini belum jelas dan disembunyikan. Untuk itu, KPK
mendesak Polda Jatim mengembalikan penyidikan dugaan korupsi mega proyek
SLG ke Komisi Pemberantasan Korupsi,” kasus ini harus ditangani Komisi
Pemberantasan Korupsi karena penanganan Polda tidak jelas dan tidak
transparan," tegas koordinator aksi Tjetjep Mohammad Yasin dalam
orasinya.
Menurut Tjetjep Mohammad Yasin,
penyelidikan kasus dugaan korupsi dana Mega Proyek SLG harus dimulai
dari akarnya, yakni mulai dari pembebasan lahan, pengurukan lahan,
pelaksanaan proyek dari panitia lelang, pemenang lelang dan pelaksanaan
di lapangan. KPK juga mendesak penyidik guna secepatnya memanggil mantan
Bupati Kediri Ir Sutrisno untuk segera diperiksa dalam kasus dugaan
korupsi dana SLG. Mengingat, sumber informasi penyimpangan dana tersebut
terpusat di Ir Sutrisno.” Sutrisno harus segera diperiksa, agar kasus
ini cepat terungkap,”ujar Tjetjep Mohammad Yasin dengan penuh semangat.
Sementara itu, sambil membawa keranda,
aktivis KPK bergerak menuju Gedung DPRD Kabupaten Kediri dimana
pelantikan Bupati dan wakil Bupati terpilih sedang berlangsung. Tetapi
puluhan personil polisi menghadang mereka di perempatan Desa Paron
Kecamatan Ngasem sehingga orasi mereka hanya didengarkan pengguna
jalan.(ANDIKA FM/Hadi Kusuma)
0 komentar:
Post a Comment