Medan -
Perampokan bersenjata api yang terjadi di Bank CIMB Niaga Cabang Arief
Rahman Hakim Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (18/8/2010) siang
kemarin, menyisakan trauma bagi sejumlah saksi yang melihat kejadian.
Akibatnya, sejumlah saksi yang sehari-hari beraktivitas di sekitar
kejadian, khawatir melakukan kegiatan seperti biasa, Jumat (20/8/2010)
sore.
Sugiono, pria yang bekerja sebagai panjaga parkir di depan Bank CIMB Niaga misalnya adalah salah satu saksi yang mengalami trauma. Akibatnya, pasca kejadian, warga Jl Arif Rahman Hakim, Medan, ini, belum berani menjalankan aktivitas menjaga parkir.
Sugiono, pria yang bekerja sebagai panjaga parkir di depan Bank CIMB Niaga misalnya adalah salah satu saksi yang mengalami trauma. Akibatnya, pasca kejadian, warga Jl Arif Rahman Hakim, Medan, ini, belum berani menjalankan aktivitas menjaga parkir.
"Sudah tiga hari tidak menjaga parkir. Masih takut. Lagi pula, polisi masih memasang garis polisi di depan bank," kata Sugiono polos.
Sugiono juga mengaku enggan terlalu banyak memberikan keterangan terkait apa yang dilihatnya saat peristiwa perampokan terjadi dengan alasan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.
"Bukan saya tidak mau jadi saksi, tapi saya takut akan berdampak pada saya atau keluarga saya nantinya," kata Sugiono.
Meski begitu, Sugiono sempat bercerita, saat peristiwa perampokan terjadi, ia melihat langsung aksi kawanan tersebut.
"Saya lihat langsung para pelaku masuk ke dalam bank sambil menenteng senjata laras panjang. Ada juga yang pakai pistol. Sambil masuk para pelaku menodongkan senjatanya ke warga yang ada di depan bank. Kayak film perang di televisi," kata Sugiono.
Hal senada juga diungkapkan Ivan, pemilik took di samping Bank CIMB Niaga. Menurut dia, perampok sempat memaksa pemilik ruko yang ada di samping kiri dan kanan bank untuk menutup usahanya.
Tiba-tiba datang orang pakai helm memaksa untuk menutup toko. Saya ketakutan dan langsung menutup toko," kata Ivan.
(rul/irw)
0 komentar:
Post a Comment