GEKA, Jakarta - Asosiasi Produsen Tabung Baja (Asitab) menduga masih ada sejumlah pabrik tabung elpiji 3 kg 'abal-abal' yang masih beroperasi atau belum tertangkap pihak kepolisian. Pemerintah diminta segera melakukan tindakan tegas terhadap para pemalsu tabung 3 kg yang sangat merugikan masyarakat.
"Banyak itu, yang ketangkap baru satu saja, diperkirakan lebih dari satu," kata Ketua Umum Asitab Tjiptadi saat dihubungi detikFinance, Minggu (27/6/2010)
Ia mengatakan saat ini baru hanya ada satu produsen tabung elpiji 3 Kg yang sudah diamankan oleh Kepolisian beberapa waktu lalu.
Tjiptadi mengaku saat ini tim gabungan pemerintah yang terdiri dari Kementerian Perdagangan, Perindustrian, ESDM bersama Kepolisian dan Pertamina telah melakukan pemeriksaan terhadap para pabrikan tabung elpiji 3 Kg. Pemeriksaan itu meliputi verifikasi penggunaan bahan baku standar yang harus digunakan oleh para pabrikan tabung.
"Sebenarnya mudah saja diidentifikasi dari material yang digunakan, kalau yang palsu pasti steelnya bukan dari KS (Krakatau Steel)," katanya.
Sementara itu ketua komite tetap perdagangan dan distribusi Kadin Indonesia Natsir Mansyur mengatakan merasa heran terhadap langkah pemerintah yang dinilai belum mampu memecahkan masalah maraknya meledaknya tabung elpiji. Pihak kementerian perindustrian, ESDM, Perdagangan dan Pertamina harus bertanggung jawab bersama-sama dan segera mengatasi ini agar korban tak bertambah.
"Kalau perlu dibentuk tim investaigasi kita bentuk," katanya.
Khusus untuk Pertamina, Natsir memberikan catatan bahwa selama ini Pertamina terkesan ekslusif dalam pengadaan dan distribusi tabung elpiji 3 kg. Bahkan ia mengaku kadin sebagai wadah berkumpulnya pengusaha sekaligus masyarakat tak pernah diajak bicara oleh Pertamina.
"Kalau sudah begini akhirnya mereka (Pertamina) lepas tangan juga," katanya. (DETIK.COM)
0 komentar:
Post a Comment