Posted by Donal Bebek Nda on 4:42 PM
GE-KA, PENERAPAN pola
makan tidak sehat pada masyarakat urban ternyata tak hanya mendatangkan
masalah kolesterol tinggi, tapi juga menambah kadar lemak perut.
Ujung-ujungnya, penyakit diabetes dan jantung siap mengancam kesehatan.
Gaya
hidup tidak sehat membuat lingkar perut seseorang menjadi besar. Adapun
faktor pemicunya adalah konsumsi kalori yang lebih banyak daripada yang
dibutuhkan setiap harinya. Kelebihan kalori inilah yang tersimpan dalam
tubuh dan menjadi lemak. Tahukah Anda, timbunan lemak di sekitar perut
bisa mendatangkan penyakit diabetes melitus?
“Bila lingkaran
perut lebih gede dari lingkaran bokong, membentuk pra-diabetes. Jangan
sampai lingkar perut lebih besar dari lingkar bokong,” kata Dr Antono
Sutandar SpJP FACC FSCAI FAMS FIHA kepada okezone dalam
acara forum media yang diadakan Siloam Hospitals di Le Seminyak,
Pacific Place, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Perut buncit juga
bisa berpengaruh pada pernapasan. Penimbunan lemak yang berlebihan di
bawah diafragma dan di dalam dada, bisa menekan paru-paru. Hal ini
menimbulkan gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita
hanya melakukan aktivitas ringan. Karena lemak membuat otot jadi lemah,
di sinilah pentingnya olahraga yang tepat. Apalagi, perut buncit juga
lekat dengan risiko penyakit jantung.
“Untuk jantung, yang paling
baik adalah olahraga cardio, sepeda, dan jalan cepat minimal
30 menit selama 3 kali seminggu. Angkat beban juga penting untuk muscle
toning. Sementara untuk masalah pernapasan, jangan lakukan
olahraga berat. Tingkat olahraga tertentu perlu untuk weight control
dan memerbaiki profil lemak kita. Yang penting, diet dan olahraga
harus disiplin,” jelas Dr Antono.(ftr)
1 komentar:
koyok wetenge rahmattt
Post a Comment