GE-KA, Kediri- Penanganan sampah di
Kota Kediri masih menjadi persoalan yang membutuhkan perhatian khusus.
Mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Klotok sudah overload. Untuk
itu, Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP) akan mencoba
melakukan terobosan dengan pemanfaatan sampah rumah tangga melalui
sistem pengomposan. Kepala DTRKP Kota Kediri Mandung Sulaksono
mengatakan, masyarakat akan dilibatkan langsung sebagai pelaku
pengomposan yang ditindak lanjuti dengan kegiatan pengadaan composter
untuk 3 kelurahan di 3 kecamatan di Kota Kediri sebagai pilot projeck.”3
kelurahan itu rencananya, Kelurahan Tinalan, Semampir dan Kelurahan
Lirboyo,”ujar Mandung Sulaksono.
Pengadaan composter tersebut bukan dari
dana APBD, tetapi kerjasama dengan pihak ke tiga. Bentuk kerjasamanya
berupa sponsorsip dan kini masih dalam tahap pengajuan proposal. Terkait
kapan pelaksanaanya, Mandung Sulaksono tidak bisa memastikan, karena
tergantung persetujuan pihak ke tiga. Yang pasti, dia berharap
secepatnya bisa direalisasikan,’lebih cepat lebih baik,”harap Mandung
Sulaksono.
Sesuai rencana, disediakan 1800 unit
composter untuk warga di tiga kelurahan tersebut. Jika nantinya berjalan
dengan baik, akan diperbanyak dan diperluas untuk kelurahan lainnya.
Dengan penanganan dan pemanfaatan sampah, diharapkan piala Adipura yang
diterima Kota Kediri tetap bisa dipertahankan.”kita pertahankan Kota
Kediri sebagai kota bersih, indah dan sehat”pungkas Mandung.(Hadi
Kusuma/ANDIKA FM, )
0 komentar:
Post a Comment