GE-KA, Badan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) memutuskan tindakan yang sering dilakukan penendang penalti belakangan ini adalah tindakan tidak sportif dan pelakunya akan diganjar kartu kuning di Piala Dunia.
"Gerakan tipuan saat melakukan ancang-ancang
menendang penalti bertujuan untuk membingungkan penjaga gawang tidak
dilarang," kata Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.
"Namun, melakukan tipuan saat sang penendang
tidak mengambil ancang-ancang sekarang akan dianggap sebuah
pelanggaran," tambah Valcke.
Jika seorang pemain melakukan tipuan setelah
melakukan ancang-ancang dan mencetak gol, maka dia harus mengulangi
tendangan penaltinya.
Ofisial keempat
IFAB juga memutuskan untuk memberi lebih banyak
wewenang bagi ofisial keempat dan memperkenalkan kepada dunia eksperimen
penggunaan pengawas garis gawang.
Ofisial keempat biasanya hanya bertugas
mengawasi pergantian pemain, perilaku di luar lapangan dan manajemen
pertandingan. Sekarang mereka diperbolehkan mengawasi insiden di dalam
lapangan untuk membantu wasit mengatur pertandingan.
"Sekarang mereka (ofisial keempat) sama
pentingnya dengan para ofisial di dalam lapangan," tandas Jerome Valcke.
Namun, belum ada kewajiban untuk menggunakan
ofisial keempat sebagai pembantu wasit seperti terlihat di dua musim
Liga Eropa.
Semua asosiasi sepakbola di seluruh dunia bisa
menjalankan sistem ini jika mereka menginginkannya. Namun, harus
menggunakannya sepanjang jalannya kompetisi.
Inggris dan Skotlandia nampaknya belum akan
menambah wewenang ofisial keempat musim depan, meski tidak menutup
kemungkinan sistem itu dipergunakan di masa mendatang.
IFAB adalah sebuah badan yang terdiri dari FIFA
ditambah empat asosiasi yang merupakan pionir sepakbola yaitu, Persatuan
Sepakbola Inggris (FA), Persatuan Sepakbola Skotlandia (SFA), Persatuan
Sepakbola Wales (FAW) dan Persatuan Sepakbola Irlandia Utara (IFA).
0 komentar:
Post a Comment