03-06-2010
GE-KA, Kediri - Dinas kesehatan Kota Kediri menilai, tidak semua dokter di Kota Kediri mengikuti perkembangan keilmuan kedokteran sehingga terjadi perbedaan dalam mendiagnosa suatu penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Gatot Widiantoro mengatakan, satu contoh perbedaan diagnosa dokter adalah untuk menentukan penyakit demam berdarah.
Pada pasien yang diduga menderita demam berdarah, semua dokter baik yang bertugas di puskesmas, rumah sakit swasta maupun di RSUD Gambiran selalu melakukan serangkaian kegiatan diagnosa. Mulai dari pemeriksaan darah, suhu tubuh dan gejala gejala lainnya. Tetapi meski melakukan serangkaian diagnosa yang sama tetapi hasilnya bisa berbeda.
Padahal, data Dinas Kesehatan terkait jumlah penderita demam berdarah mengacu pada dijagnosa dokter. Kata dr Gatot, perbedaan hasil diagnosa dikarenakan tidak semua dokter di Kota Kediri mengikuti perkembangan keilmuan kedokteran.
Ditanya apakah tingginya angka demam berdarah dikarenakan perbedaan hasil diagnosa para dokter, Gatot Widiantoro tidak mengakuinya. Untuk menyeragamkan pola penanganan pasien yang diduga menderita demam berdarah, pihaknya selalu rutin menggelar Loka Karya penatalaksanaan virus Demam Berdarah.
0 komentar:
Post a Comment