"Ini bukan tim yang saya kenal ketika latihan atau kualifikasi zona Eropa tahun lalu. Kami kehilangan banyak bola. Banyak sekali kesalahan yang telah dilakukan tim. Dan kesalahan itu tak termaafkan mengingat kualitas individu pemain-pemain. Tapi kami punya satu kesempatan lagi dan semua anggota tim tahu harus berbuat apa," kata Capello.
Posisi Inggris jauh dari aman. Pada laga pertama melawan Amerika Serikat, Inggris ditahan imbang. Inggris yang datang ke Afrika Selatan sebagai salah satu tim favorit juara kini mau tak mau harus menang melawan juara sementara grup C Slovenia hari Rabu pekan depan jika ingin lolos ke babak 16 besar.
Menurut Capello, penampilan buruk tim asuhannya saat melawan Aljazair mungkin karena merasa tertekan dengan target ingin menjadi juara dunia setelah memenangi turnamen yang sama tahun 1966 lalu. "Mungkin mereka begitu karena merasa tertekan. Tapi kami harus kembali ke masa kini. Pertandingan melawan Slovenia nanti kami bisa saja merubah strategi permainan, tapi kami harus bermain bagus kali ini," tambahnya.
Dengan pertandingan antara Amerika Serikat melawan Slovenia yang berakhir imbang, Jumat lalu, posisi tim-tim di grup C menjadi seimbang. Slovenia meraih empat poin, Inggris dan Amerika Serikat mendapat dua poin. Sedangkan Aljazair mendapat satu poin. (Ant/DOR)
2 komentar:
pemain inggris terlalu malas untuk bermain bola di level dunia bozz
masyarakat britania terlalu berekspetasi tinggi terhadap timnas inggris.... dan sebaliknya pemain inggris sangat tertekan dengan keadaan ini
Post a Comment